Pengamatanini tidak disimpan secara permanen. Tipe 3: Teori pikiran. Istilah psikologi ini mengacu pada pengertian bahwa orang lain memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat yang memengaruhi keputusan yang mereka buat. AI jenis ini belum ada sampai saat ini. Tipe 4: Kesadaran diri. Hasilanalisis data menunjukkan bahwa kekuatan rangka 3D Printer cukup baik dibuktikan dengan analisis menggunakan software Autodesk inventor 2015 dan hasil benda kerja yang diproses menggunakan 3D Printer mempunyai nilai kepresisian dengan toleransi ± 0.5 mm dibuktikan dengan hasil pengukuran benda kerja dengan menggunakan alat ukur. Jenis– Jenis Printer 3D. 1. Direct And Binder Printer 3D. Printer 3D jenis direct memiliki mekanisme kerja menggunakan teknologi inkjet. Teknologi ini sudah ada sejak 1960 ketika digunakan pada printer 2D. Meskipun teknologi inkjet digunakan ke dalam printer 3D cara kerjanya pun hampir mirip ketika digunakan ke dalam printer 2D. 1 Mesin Cetak Offset. Cetak offset adalah jenis mesin percetakan offset yang membutuhkan beberapa proses design. Mulai dari perhitungan harga kertas, jenis kertas yang akan digunakan, ukuran kertas yang dibutuhkan dan pembelian kertas yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Setelah memperhitungkan masalah kertas Anda juga harus carakerja mesin ini hampir sama dengan printer 2D namun hanya sisi desain nya yang berbeda. . jika ingin melihat hasil kerja dari printer 3D anda harus buat dulu desain model dalam bentuk 3 dimensi dan ini juga menggunakan software khusus untuk akandi gunakan sebagai bahan untuk 3d printer. Proses pencetakan dengan berbagai variasi suhu dilakukan dengan cara mengatur temperatur heatbed. Setelah proses pencetakan ProdukUMKM Akan Semakin Populer Dan Penggunaan Printer 3D Akan Meningkat – Seiring dengan meningkatnya permintaan produk khusus dari usaha kecil dan menengah, penggunaan pencetakan 3D diperkirakan akan semakin meluas.. Widi Triwibowo, Direktur PT Astra Graphia Tbk dan PT Astragraphia Xprins Indonesia Widi Triwibowo, mengatakan saat ini sedang tren di Pencetakan3D adalah kebalikan dari manufaktur subtraktif yang memotong / melubangi sepotong logam atau plastik dengan misalnya mesin penggilingan. Pencetakan 3D memungkinkan Anda menghasilkan bentuk kompleks dengan menggunakan bahan yang lebih sedikit daripada metode manufaktur tradisional. Bagaimana Cara Kerja Pencetakan 3D? Metodeyang populer digunakan pada 3D printing adalah metode fused deposition modeling. Metode ini bekerja dengan cara mengekstrusi material filamen yang telah meleleh melewati temperatur rekristalisasinya melalui sebuah nozzle, kemudian produk akan terbentuk secara lapis demi lapis yang dibentuk melalui gerakan relatif dari meja mesin. Berbedadengan mesin CNC yang melakukan pekerjaan dengan mengurangi material dari benda kerja, mesin 3D print melakukan pekerjaan dengan cara menambahkan material untuk menjadi sebuah hasil. Namun hasil dari 3D print masih sangatlah kasar, terutama pada bagian bawah dari hasil tersebut. X07c6rk. Prinsip Kerja Mesin Cetak 3 Dimensi Berita Lain yang Berkaitan Author Recent Posts About Me Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi. merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnyaTeknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us Cara Kerja Printer 3D – Mesin cetak 3 dimensi atau biasa disebut 3D Printer mulai memasyarakat dan banyak dipakai untuk berbagai macam keperluan. Dengan adanya mesin cetak 3 dimensi, sekarang kita bisa mewujudkan gambar digital apapun menjadi nyata. Bagaimana asal muasal 3D Printer dan benda apa saja yang bisa kita cetak? mari kita bahas. Mesin cetak 3 dimensi atau 3D Prin ter sudah tidak asing di telinga ki ta. Bahkan perusahaan riset te— knologi informasi Gartner, memprediksi penjualan unit 3D Printer akan meningkat dua kali lipat setiap tahun sampai tahun 2019. Gartner juga memprediksi penjualan 3D Printer akan mencapai angka 5,6 juta unit di tahun 2019. Jumlah yang sangat besar tersebut tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa mesin 3D Printer begitu populer? Teknologi cetak 3 dimensi sebenarnya sudah ada lebih dari 30 tahun yang lalu, tepatnya sejak tahun 1983 dipatenkan oleh Charles Chuck Hull. Chuck menemukan proses Stereolithography SLA, teknologi yang menjadi cikal bakal “Additive Manufacturing“ AM atau istilah populernya “3D Printing”. Chuck kemudian dinobatkan sebagai Bapak 3D Printing setelah dia mempatenkan teknologi 3D Printing, dan mendirikan perusahaan bernama 3D System. Di penghujung tahun 1980-an, seorang inovator bernama Scott Crump menciptakan teknologi cetak 3 dimensi dengan metode Fused Deposition Modeling atau FDM. Teknologi 3D Printer dengan metode FDM adalah teknologi 3D Printer yang banyak kita temui sekarang ini. Scott mempatenkan metode FDM dan mendirikan perusahaan bernama Stratasys pada tahun 1988. Teknologi FDM ini merupakan metoda paling ekonomis di dalam proses cetak 3 dimensi sampai saat ini. Ketika paten FDM milik Scott Crump berakhir di tahun 2009, era baru mesin 3D printer dimulai. Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai merek mesin 3D Printer yang murah dan mudah digunakan oleh orang awam. Setelah sebelumnya penggunaan mesin cetak 3 dimensi terbatas hanya di lingkungan industri saja. Reprap Replicating Rapid-prototiper mengawali era bangkitnya 3D Printer. Reprap mempunyai misi untuk membuat mesin yang dapat menduplikasi dirinya sendiri. Perusahaan yang didirikan oleh Adrian Bowyer pada tahun 2004 ini mengawali revolusi mesin cetak 3 dimensi murah dengan metode FDM, sama seperti metode yang ditemukan oleh Scott Grump. Mesin 3D Printer lainnya yang mengusung metode FDM adalah Makerbot. Mesin cetak 3 dimensi yang cukup terkenal ini dibuat oleh Bre Pettis, seorang guru di Seattle yang juga youtuber di channel Make Weekend Project. Makerbot menjadi populer karena awalnya dibuat dengan konsep Open-Source Hardware. Prinsip Kerja Mesin Cetak 3 Dimensi Dimulai dengan membuat desain 3 dimensi dari benda yang ingin kita cetak. Desain 3 dimensi tersebut dibuat dengan software CAD Computer Aided Design. Ada banyak software CAD yang dapat digunakan, dari yang open source, gratis sampai yang berbayar. Antara lain Autodesk Tinkercad, Autodesk 123D Design, SketchUp, Autodesk Fusion 360, Blender, Autodesk 3DS Max, SolidWorks, sampai Autodesk Inventor. Desain benda 3 dimensi yang sudah jadi tidak bisa langsung dicetak. Perlu dipotong-potong slicing ke dalam bentuk lapisan-lapisan horisontal yang memuat informasi yang dapat dibaca oleh mesin cetak 3 dimensi. Sebuah desain 3 dimensi bisa dipotong menjadi puluhan, ratusan atau bahkan ribuan lapis. Proses slicing ini harus dilakukan oleh software khusus. Software slicing yang popular antara lain Cura, CraftWare, Repetier, Slic3r dan Simplify3D. Jadi ada 2 pemrosesan melalui perangkat lunak sebelum kita bisa mencetak benda 3 dimensi. Kecuali, kita sudah memiliki desain 3D nya terlebih dahulu. Ada banyak desain 3 dimensi yang dibagikan secara gratis di File yang dihasilkan oleh proses slicing ini kemudian dikirim ke dalam mesin cetak 3 dimensi. Mesin cetak 3 dimensi kemudian akan membaca setiap lapisan pada desain 3D dan pada akhirnya mencetak obyek 3 dimensi sesuai dengan desain yang sudah kita buat. Bahan Baku 3D Printer Untuk mencetak benda 3 dimensi dengan mesin 3D Printer, ada beberapa pilihan material. Pilihan material ini didasarkan pada kebutuhan akhir dari benda yang akan dicetak dan tipe mesin cetak 3 dimensi yang digunakan. Umumnya, mesin cetak 3 dimensi menggunakan plastik sebagai bahan bakunya. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau, tahan lama dan banyak tersedia di pasaran. Jenis plastik yang biasa digunakan adalah Acrylonitrile butadiene styrene ABS dan Polylactic Acid PLA. ABS mempunyai karakteristik tahan terhadap benturan, keras dan tahan terhadap panas. Sedangkan PLA adalah plastik yang dapat terurai biodegradable yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti tepung kanji dari jagung, akar umbi-umbian dan tebu. Itu sebabnya bila kita mencetak menggunakan PLA baunya harum seperti bau manis minyak yang dipakai untuk memasak. PLA tidak terlalu tahan panas. Pada suhu 60 derajat celcius, PLA mulai berubah melebur. Tidak disarankan meletakkan hasil cetak berbahan plastic PLA di dalam mobil yang sedang diparkir diluar. Selain plastik, ada bahan lainnya seperti resin dan nilon. Resin adalah material berbentuk cairan yang dapat mengeras bila terkena sinar ultraviolet dan biasanya dipakai pada mesin cetak 3 dimensi SLA. Resin sangat cocok digunakan jika kita menginginkan hasil cetak yang sangat detil dan mempunyai banyak sudut serta permukaan yang halus. Sedangkan nylon adalah bahan berbentuk bubuk yang biasa digunakan pada 3D Printer standar industri. Hal tersebut karena nilon adalah material yang sangat sempurna tidak ada batasan dari sisi desain, kuat dan flexible. Nilon cocok digunakan apabila kita ingin membuat suatu produk dengan desain yang cukup rumit. Hal ini dimungkinkan karena bubuk yang tidak dipakai pada proses mencetak akan berfungsi sebagai penopang. Bagian-bagian yang menggantung tetap dapat dicetak dengan hasil yang bagus. Tapi proses tersebut, menyebabkan percetakan menggunakan bahan nylon menjadi lama, karena obyek yang sudah selesai perlu waktu untuk didinginkan. Perbandingan lama waktu yang dibutuhkan antara nylon dan plastik adalah 15 jam. Masa Depan 3D Printer Setelah mesin-mesin cetak 3 dimensi mulai terjangkau harganya dan tidak lagi terbatas di kalangan industri saja, berkembanglah ide-ide yang makin memperkaya inovasi teknologi cetak 3 dimensi ini. Hal-hal yang tadinya tidak kita bayangkan bisa dicetak 3 dimensi, sekarang sudah bisa menjadi kenyataan. Makanan adalah salah satu hal yang sekarang dapat dicetak dengan mesin cetak 3 dimensi. Walaupun masih terbatas pada beberapa bahan dan jenis makanan. Namun dengan riset yang masih terus berjalan, tidak lama lagi kita akan mempunyai mesin yang dapat mencetak makanan sesuai dengan yang kita inginkan. Salah satunya adalah inovasi dari seorang Amerika keturunan India bernama Anjan Contractor dengan perusahaannya BeeHex. BeeHex mendapatkan dana dari NASA untuk membuat prototype mesin pembuat makanan yang akan digunakan oleh para astronot di luar angkasa. Dunia medis juga sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi cetak 3 dimensi ini. University Medical Centre Utrecht di Belanda berhasil memasang implant plastic hasil cetak 3 dimensi berbentuk bagian atas tengkorak kepala kepada seorang wanita berusia 22 tahun yang mempunyai penyakit penebalan tengkorak kepala. Operasinya berlangsung selama 23 jam dan sukses. Replika diri juga sudah menjadi salah satu trend aplikasi cetak 3 dimensi. Dengan mengambil foto diri dari berbagai sudut dan kemudian menggunakan software khusus untuk menggabungkan foto-foto tersebut, lalu dibuatlah bentuk 3 dimensi dari diri kita. Bentuk 3 dimensi ini dapat dicetak dengan mesin cetak 3 dimensi dan setelah diwarnai akan menjadi replika diri yang dapat dipajang. Selain replika diri, replika dari binatang peliharaan kita juga sudah dapat dibuat. Perusahaan 3D Petshop dan PetPrints3D menyediakan jasa untuk mencetak replika dari hewan peliharaan anda. Cukup kirimkan favorit dari hewan peliharaan anda, nanti akan dibuatkan bentuk 3 dimensinya. Apabila sudah sudah sesuai anda tinggal memesan cetak 3 dimensinya. Di dunia otomotif, cetak dimensi sudah cukup lama diaplikasikan. Antara lain banyak digunakan oleh tim Formula 1 untuk membuat prototipe dan melakukan testing. Koenigsegg, perusahaan pembuat mobil dari Swedia, bahkan sudah menggunakan teknologi cetak dimensi untuk membuat turbocharger dari salah satu model mobil mereka. Divergent Microfactories, perusahaan dari California, membuat klaim bahwa mereka sudah membuat Supercar yang diproduksi menggunakan bagian-bagian yang dicetak secara 3 dimensi. Blade, nama Supercar tersebut, disebutkan mempunyai akselerasi yang lebih cepat dari McLaren P1. Saat ini di dunia pendidikan, mesin cetak 3 dimensi sudah masuk ke kampus-kampus perguruan tinggi bahkan sekolah menegah di Indonesia. Berbagai macam jurusan sudah memakai mesin cetak 3 dimensi. Sebut saja fakultas desain dan fakultas teknik yang cukup sering memakai mesin cetak 3 dimensi untuk kebutuhan pembuatan prototipe dari produk yang akan dibuat. Tidak dapat dihindari, perkembangan teknologi cetak 3 dimensi semakin berkembang dan masuk di segala aspek kehidupan kita. Kita harus sudah mulai menyadarinya dan sebisa mungkin memanfaatkannya di segala aspek agar nantinya tidak tertinggal jauh dibandingkan dengan orang lain.. 3D Printer – Teknologi 3D printing atau pencetakan 3 dimensi menjadi semakin populer di berbagai bidang. Dari pembuatan prototipe produk hingga mencetak organ tubuh manusia, 3D printer telah membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru yang sebelumnya tak terbayangkan. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang aplikasi dan kegunaan 3D printer, mari kita pahami terlebih dahulu cara kerja teknologi ini. Apa itu 3D Printer? 3D printer adalah sebuah mesin yang dapat mencetak objek 3 dimensi dengan menggunakan bahan mentah dalam bentuk filamen. Filamen ini di proses dengan cepat dan presisi tinggi oleh mesin pencetak 3D, membentuk objek dengan detail yang sangat akurat. Sebelum mencetak, gambar digital dari objek yang akan di cetak perlu di buat terlebih dahulu dengan menggunakan software CAD atau modelling. Setelah gambar selesai, file tersebut akan di kirim ke mesin pencetak 3D untuk di olah dan di cetak. Proses pencetakan 3 dimensi dimulai dengan pembuatan model digital dari objek yang ingin dicetak. Model digital ini kemudian dipecah menjadi banyak bagian-bagian kecil atau lapisan-lapisan yang akan dicetak secara bertahap. Setelah itu, filamen yang terbuat dari bahan-bahan seperti plastik atau logam akan dilelehkan dan ditekan oleh mesin pencetak 3D. Filamen ini akan keluar dari nosel pada mesin pencetak, membentuk lapisan pertama dari objek yang akan di cetak. Setelah lapisan pertama selesai di cetak, meja kerja pada mesin pencetak 3D akan menurun sedikit, membuat ruang baru bagi mesin pencetak untuk mencetak lapisan kedua. Proses ini terus berulang sampai seluruh objek selesai di cetak. Setelah objek selesai di cetak, maka proses finishing dilakukan untuk menghilangkan support dan finishing untuk objek tersebut agar objek menjadi lebih halus. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan 3D Printer Keuntungan utama menggunakan teknologi 3D printing adalah kemampuan untuk mencetak objek dengan presisi tinggi dan akurasi yang lebih baik daripada metode konvensional. 3D printing juga memungkinkan produksi prototipe produk dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih cepat. Namun, teknologi 3D printing masih memiliki beberapa kekurangan, seperti kecepatan pencetakan yang relatif lambat untuk objek yang lebih besar, serta harga mesin pencetak yang masih cukup mahal. Selain itu, kegunaan 3D printing dalam bidang medis dan kesehatan masih terbatas dan masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut. Kesimpulan Teknologi 3D printing membuka banyak kemungkinan baru dalam pembuatan produk dan penelitian. Dengan kemampuan untuk mencetak objek dengan presisi tinggi dan akurasi yang lebih baik daripada metode konvensional. Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi produksi dan membuka peluang kreativitas yang lebih besar. Meskipun teknologi 3D printing semakin berkembang dan semakin terjangkau, namun masih memerlukan banyak penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kegunaannya dalam berbagai bidang. Sumber Autodesk Cara Kerja Printer 3D dan Jenisnya Sesungguhnya, proses pembuatan dari cetakan 3 dimensi itu masih sama seperti yang dipakai pada printer inkjet biasa, yaitu printer membikin banyak lapisan bagian cetak warna agar menciptakan sebuah objek biar terlihat seperti yang di pilih. Yang membedakan dari dua macam percetakan itu adalah cara kerja printer 3D tidak memakai tinta akan tetapi bahan plastic molten wax serta lain sebagainya sebagai cara untuk membuat objek. Untuk halnya menggunakan teknologi modelling lain contohnya yang diterapkan fi mesin Computer Numerical Control CNC yang berlaku substractive manufacturing, mesin dari 3 dimensi ini menerapkan sebuah teknologi additive manufacturing, itu menyusun satu objek di lapisan bahan dari yang ingin dicetak. Sedangkan pada mesin printer laser bahan akan dipahat lalu terbuang. Cara kerja 3D atau Model ini bisa membuat memakai software spesial desain 3D. Perangkat lunak itu juga mesti didukung dari printer yang bisa dipakai. Software itu antara lain catia, Solidwork, Tinkercad, Delcam dan yang lain nya. Untuk memiliki file CAD ini, pemakai juga dapat memakai 3D. Proses dari pencetakan Setelah file dari desain 3D telah siap, proses selanjutnya adalah mencetak memakai printer 3D. Proses waktu yang diperlukan untuk mencetak 3D ini bisa bergantung dari dimensi model. Tahapan nya dibuat antara lain mesin printer yang membaca desain 3D lalu menyusun lapisan yang berturut-turut Sampai menjadi model virtual otomatis yang digabungkan sehingga membentuk suatu objek lengkap serta utuh. Proses Finishing Cara kerja printer 3 yang terakhir ini, pengguna nya bisa menyempurnakan dibagian yang dianggap kurang cocok yang mungkin telah terjadi perbedaan ukuran atau over sized, cara yang bertujuan untuk menyempurnakan ini pula dapat dilakukan menggunakan bahan yang berbeda atau biasa disebut multiple material, dan warna berbeda atau multiple color. Jenis jenis Mesin Printer 3D Jika membahasa cara kerja printer 3D tidak lengkap jika tidak membahas tentang jenis jenis dari mesin printer nya, karena itu kami merangkum beberapa jenis dari printer 3D ini. Printer Direct Jenis dari tipe printer direct memakai cara kerja yang simpel atau sederhana memakai mesin berteknologi inkjet contohnya yang dipakai untuk printer 2D. Dengan Teknologi inkjet yang dipakai pada printer 3D juga mempunyai cara kerja yang tidam jauh berbeda dengan printer 2D. Inkjet ini akan bergerak maju mundur serta mengeluarkan cairan bahan. Namun, bedanya itu pada printer 2D, inkjet tersebut bergerak maju dan mundur secara horizontal aja. Sedangkan pada printer 3D, mesin inkjet nya tidak cuma bergerak secara horizontal saja, akan tetapi juga akan bergerak vertikal serta diagonal saat mengeluarkan material cairan. Selain berbeda di segi gerakan pada sumbu inkjet, bahan yang digunakan kedua mesin inkjet pun berbeda, printer 2D mengeluarkan tinta, sedangkan printer 3D menyemburkan bahan polimer plastik atau lilin. Printer Binder Jenis printer binder juga memakai teknologi inkjet. Cara kerjanya juga masih sama yaitu memakai nozel inkjet untuk menuangkan bahan cairan sehingga membuat lapisan-lapisan. Karena itu yang berbeda printer binder dibandingkan printer direct yaitu proses bahan nya yang dipisahkan. Printer binder ini mencetak layer menggunakan 2 bahan terpisah dan bahan nya adalah bubuk kering dan lem cair. Mekanisme nya yang dipakai pertama mengeluarkan bahan bubuk kering terlebih dulu lalu proses kedua nya dengan mengeluarkan bahan lem cair untuk menyatukan bahan bubuk itu. Selanjutnya lakukan hingga semua lapisan rapi satu demi satu. Printer Photopolymerization Selanjutnya printer photopolymerization, kata dari Photo didalam nama printer itu berarti cahaya, sedangkan Polymer artinya yaitu senyawa kimia plastik. Oleh karena itu bisa diterka yaitu printer ini mempunyai cara kerja yang menggunakan cahaya. Mesin ini mengeluarkan cairan plastik lalu memakai sinar laser ultraviolet untuk cairan nya mengeras. Printer Sintering Selanjutnya adalah printer sintering, printer ini dalam pengerjaan nya memakai partikel yang padat juga dikenakan sinar. Proses dari penyinaranan di benda padat itu juga disebut sebagai Selective Laser Sintering SLS. Dengan cara kerja printer 3D ini memakai sinar laser untuk membuat bubuk plastik meleleh yang bisa mengeras lagi sampai membentuk cetak lapisan. Dari jenis printer sintering banyak orang yang menilai lebih cocok agar mencetak jenis benda dari logam. Biasanya proses manufaktur logam membutuhkan mekanisme dari bentuk padat yang dicairkan lalu dipadatkan. Bukan hanya itu, proses sintering ini juga dinilai mempunyai tingkat presisi yang jauh lebih baik. Teknologi printer 3 dimensi ini sebenarnya sudah dikembangkan semenjak tahun 80an, namun baru banyak orang mengetahui nya semenjak tahun 2010 ketika mesin mesin cetak dari 3D mulai diperkenalkan dengan tujuan untuk komersial. Jenis Printer 3 dimensi yang pertama dibikin oleh Chuck Hull yang berguna untuk 3D Systems Corp di tahun 1984 yang lalu. Sekarang ini, teknologi dari printer 3D semakin berkembang sampai digunakan lebih optimal untuk dunia prototyping atau modelling serta industri umum yang meliputi konstruksi, militer, medis, arsitektur, otomotif, penerbangan, sistem informasi geografis, biotech, serta fashion. Saat ini semakin banyak pengusaha yang menggunakan teknologi printer ini, sampai mencakup ke dunia pendidikan di tingkat SMU sampai perguruan tinggi, dan program luar angkasa. Dengan memanfaatkan cetak 3D ini tentu juga sudah merambat ke industri kreatif yang berbasis rumahan. Akan tetapi sayangnya, harga jual yang dibanderol dari printer 3 dimensi itu tergolong tinggi. Bahkan dari stok di Indonesia sendiri pun belum banyak. Akan tetapi sebenarnya ada faktor faktor yang bergantung harga dari printer jenis ini, yaitu Dari suku cadang, produsen yang memakai suku cadang sistem elektronik dan motor kerangka berkualitas, tentu harga akhir dari produk akan tinggi. Meskipun sebenarnya dari sparepart berkualitas tinggi itu akan memberikan suatu hasil akhir cetakan yang juga baik, produk dengan harganya juga di bawahnya dapat menghasilkan suatuvcetakan yang tidak kalah bagus juga. Sangat banyak sekali faktor nya yang mempengaruhi suatu kualitas cetakan. Akan tetapi masa pakai nya yang akan membedakan dari keduanya. Biaya dari riset dan pengembangan nya juga juga ikut menentukan suatu harga mesin cetak tersebut. Agar menghasilkan inovasi atau juga produk yang baik, diperlukan kerja keras dan percobaan yang memakan waktu bertahun-tahun sampai akhirnya mendapatkan sebuah perangkat yang berkualitas serta bisa diandalkan. Proses dari perakitan, sebagai penekan untuk harga jual, biasanya produsen akan mengirimkan bagian-bagian dari mesin saja. Pilihan ini dinilai akan lebih murah serta efisien dibandingkan mengirim mesin yang telah dirakit sempurna. Dan hasilnya, ada kit printer 3D DIY atau juga semi rakitan nya dijual dari harga pasar dengan harga relatif lebih murah. Akan tetapi nyatanya, pilihan rakitan serta DIY ini tidak berarti bila perangkat ini murah. Ada juga beberapa sperpat printer DIY yang harga nya masih saja tinggi. Untuk Menghindari keraguan pasar, maka produsen juga mesti rela mengeluarkan dana agar mengedukasi dari calon konsumen dengan cara bikin tutorial serta menyediakan costumer service ketika pelanggannya bertanya. Untuk layanan pelanggan serta sistem garansi juga dibutuhkan, faktor ini pula yang menentukan harganya dari mesin cetak 3 dimensi menjadi tinggi. Saat konsumen membeli sebuah printer, tidak menutup kemungkinan bila dia mengalami masalah dari perangkat tersebut di suatu hari. Produsen kenamaan tentu menawarkan service center serta memberikan garansi dari setiap produknya. Dan ini juga ada nominal nya. itulah penjelasan untuk cara kerja printer 3D dan macam macam nya, yang saat ini telah sangat populer. Dari yang tidak kalah penting sehubungan dari alat ini yaitu cara perawatan nya yang baik.