Apalagiuntuk pengguna lensa manual seperti aku. Cara untuk menggunakan fitur MF Assist di Kamera Sony A6000 ini adalah sebagai berikut. Buka menu > geser ke icon gear > MF Assist > On; Masih di menu icon gear, peaking level > high; Masih di menu icon gear, peaking color > red
7Tips dan Cara Membuat Foto Lebih Tajam Langsung dari Kamera. Dalam Artikel Ini. Tips menghasilkan foto tajam dengan lensa kit sekalipun. 1. Set kamera ke 1 focus poin saja Sedangkan jika anda menggunakan lensa zoom, seperti 18-55, 18-200, atau 70-200, dan lain sebagainya, elemen di dalam lensa itu lebih banyak. Sehingga kemungkinan lebih
Masihtetap menjadi LENSA MANUAL BOKEH SUPER TAJAM DAN MURAH di tahun 2020 ini. Review penggunaan real life PENTAX M 50mm f1.4 dan lebih murah dibanding L
JikaAnda menggunakan lensa AF-S, pindahkan mode fokus ke 'Single Area' yang akan memungkinkan Anda mengontrol focus bracket saat menggunakan lensa manual. 7. Gunakan fitur Focus Confirmation. Yang dimaksud Focus Confirmation adalah titik hijau di bagian kiri bawah viewfinder yang akan menyala jika fokus yang didapat sudah benar.
KuasaiManual Focus. Jika kamu masih menggunakan lensa prime buatan yang lama maka kendala yang sering kamu jumpai adalah titik fokusnya yang tidak berubah. Sehingga untuk cara menggunakan prime lens jenis ini kamu harus mengaturnya secara manual untuk mendapatkan titik fokus yang kamu inginkan.
Misal kamera Canon EOS 550D, lensa manual mount M42, maka harus menggunakan adapter M42-EOS. Hasil foto lensa manual memiliki ciri khas yang berbeda-beda, tergantung merek dan banyaknya blade diafragma, biasanya semakin banyak blade harganya semakin mahal. Beberapa merek lensa analog: - Carl Zeiss (CZ) - Meyer - Pentacon - Canon - Takumar - Helios
Manualmode atau AP/Tav, pada lensa manual model yang bisa dipakai jumlahnya terbatas. Sehingga besar kemungkinan Mode Scene dan lain sebagainya tida dapat digunakan pada lensa manual. Rentan flare (hasil foto silau maupun putih berkabut), hal tersebut dikarenakan sifat sensor yang dimiliki oleh lensa manual. Penyebab munculnya flare adalah lantaran pada situasi tertentu pengambilan gambar menentang arah datangnya cahaya matahari.
CaraMenggunakan Alat Tensi Manual dan Digital untuk Tekanan Darah. Pemeriksaan tensi penting untuk mengukur tekanan darah apakah berada di kisaran normal, tinggi, atau rendah. Melansir modul biomedik oleh Kementerian Kesehatan, tekanan darah dinilai dari sistolik dan diastolik. Angka pertama pada pengukur tensi menunjukkan sistolik.
Langkah3. Gunakan Skala Jarak. Lensa memiliki distance scale alias skala jarak di tubuhnya untuk membantu kita manual fokus, kadang saat memotret di kondisi yang gelap skala jarak ini akan sangat membantu kita memperkirakan disebelah mana focusing ring harus diputar. Langkah 4.
Pasanglensa pada tempatnya dengan penyangga lensaometer. Tentukan nilai bola lensa. Putar sumbu dan kenop fokus hingga garis tipis di jendela bidik sejajar dan fokus. Baca pengukuran pada kenop fokus untuk mendapatkan nilai bola untuk lensa. Lensometer manual biasanya mengukur nilai ke kuartal terdekat. Ukur nilai silinder lensa.
azC3Dk. – Dalam fotografi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Apalagi untuk menjadi seorang fotografer handal dan professional. Salah satu hal yang sangat penting tersebut adalah jenis lensa yang digunakan pada kamera. Bagaimana tidak, lensa diketahui sangat memberikan pengaruh terhadap hasil foto. Daftar Isi Kendati demikian, perlu diketahui bahwa terdapat dua komponen dua pada kamera. Komponen pertama adalah body kamera dan komponen kedua adalah lensa. Kedua komponen tersebut harus ada pada kamera dan saling melengkapi alias tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila salah satu komponen tidak ada maka pastinya fungsi dari kamera tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Tak hanya itu, lensa kamera adalah sebuah komponen berharga kamera yang berperan penting dalam pengaturan cahaya serta kualitas gambar yang dihasilkan. Lensa kamera terdiri dari berbagai macam jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam hal pengambilan gambar. Lensa yang sesuai akan menghasilkan gambar yang berkualitas bagus. Begitu pun sebaliknya gambar yang berkualitas pasti dihasilkan dari lensa yang sesuai. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui berbagai macam jenis dari lensa khususnya lensa pada kamera salah satunya adalah lensa manual. Daftar Isi 1Lensa ManualStruktur lensa manualJenis-jenis lensa manualKelebihan dan kekurangan lensa manual1. Kelebihan Lensa Manual2. Kekurangan Lensa Manual Lensa Manual Lensa manual merupakan generasi pertama lensa kamera profesional atau Kamera Single Light Reflector SLR. Lensa manual pada awalnya tujukan untuk kamera analog, dimana sistem pencahayaan dan focusing manual atau dilakukan melalui bantuan mekanik dari tangan manusia tanpa ada motor pembantu. Bukaan pada lensa manusia dilakukan dengan cara memutar knob yang ada pada lensa sehingga diagfragma lensa langsung berubah seearh dengan bukaan yang diberikan, begitupun dengan sistem focusing yang diputar agar menghasilkan gambar yang tajam. Struktur lensa manual Lensa kamera manual memiliki struktur yang berbeda dari lensa kamera lainnya lensa kamera digital. Berikut beberapa struktur yang dimiliki oleh lensa kamera manual Memiliki body lensa atau biasa disebut sebagai badan lensa. Memiliki kaca lensa yang merupakan inti pada lensa kamera. Terdapat cincin fokus, karena untuk menentukan fokus dilakukan secara manual. Terdapat cincin focal length yang berfungsi sebagai penentu jarak focal length. Mempunyai cincin diafragma yang berfungsi untuk menentukan nilai dari diafragma. Rear cap atau biasa disebut sebagai tutup belakang pada lensa kamera. Jenis-jenis lensa manual Disebut sebagai lensa manual karena lensa ini digunakan untuk kamera jenis manual atau SLR. Selain itu, cara kerja dari lensa ini juga dilakukan secara manual mulai dari untuk menentukan titik fokus sampai dengan dalam menentukan diafragma. Ciri utama yang paling mudah diketahui untuk membedakan lensa manual dengan lensa digital adalah bisa dilihat dari body lensa. Pada lensa manual, body-nya terbuat dari besi serta tidak terdapat tombol maupun swit pengganti auto fokus. Seiring dengan berkembangnya teknologi, perkembangan pada kamera juga semakin berkembang. Zaman sekarang diketahui bahwa lensa manual tidak hanya untuk kamera manual saja. Akan tetapi, lensa manual juga dapat digunakan untuk kamera digital namun dengan syarat lensa manual harus dimodifikasi sehingga bisa terpasang pada kamera digital. Jenis-jenis lensa manual berikut ini merupakan jenis lensa manual yang terbaik Leica Noctilux 50 mm f/ Helios 85 mm f/ Nikkor 50 mm f/ Kippon Kogaku 50 mm f/ Zuiko OM 28mm f/ Tokina 17 mm f/ Kelebihan dan kekurangan lensa manual 1. Kelebihan Lensa Manual Harga murah, harga sangat mempengaruhi seseorang untuk membeli lensa kamera. Seperti yang kita ketahui bahwa lensa manual dibaderol dengan harga kurang dari dua juta rupiah dan tak menutup kemungkinan ada juga yang harganya ratusan ribu rupiah saja. Selain itu, lensa manual juga dapat diperoleh dengan membeli yang bekas maupun baru. Diafragma besar, kebanyakan dari lensa manual termasuk ke dalam lensa prime dengan focal length lensa 50 mm f maupun Namun, pada umumnya ada juga lensa manual dengan ukuran 35 mm serta 28 mm yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan lensa ukuran 50 mm. Untuk lensa manual yang memiliki diafragma maupun diketahui lebih sering digunakan pada kamera. Bentuk klasik dan kuat, salah satu kelebihan dari lensa manual dibandingkan lensa digital adalah memiliki bentuk klasik dan tak jarang terbuat dari metal atau besi. Selain itu, lensa manual juga memiliki sejumlah tulisan dan angka pada body-nya sehingga kesan manualnya semakin terlihat jelas. Toleransi merk, dengan menggunakan lensa manual maka lensa tersebut dapat dipasangkan dengan berbagai merek kamera. Misalnya lensa Nikon digunakan pada kamera Canon, begitu sebaliknya. Automatis Stabilize, beberapa jenis kamera tertentuk diketahui dilengkapi dengan fitur Anti Shake pada body-nya. Dengan adanya fitur tersebut maka lensa manual yang dipasang telah otomatis terstabilisasi. Hemat Daya dan Energi, dengan menggunakan lensa manual maka secara langsung kamera menghemat energi karena tidak membutuhkan suplai energi untuk auto fokus lantaran digunakan secara manual. Oleh karena itu, baterai kamera lebih tahan lama. 2. Kekurangan Lensa Manual Membutuhkan adapter, beberapa jenis kamera membutuhkan yang namanya adapter sehingga membuat kalian harus mengeluarkan biaya tambahan. Manual focus, artinya dengan menggunakan lensa manual maka pengaturan dan cara kerja lensa diatur secara manual bukan auto focus. Manual mode atau AP/Tav, pada lensa manual model yang bisa dipakai jumlahnya terbatas. Sehingga besar kemungkinan Mode Scene dan lain sebagainya tida dapat digunakan pada lensa manual. Rentan flare hasil foto silau maupun putih berkabut, hal tersebut dikarenakan sifat sensor yang dimiliki oleh lensa manual. Penyebab munculnya flare adalah lantaran pada situasi tertentu pengambilan gambar menentang arah datangnya cahaya matahari.
Ditulis Oleh Meisha Azharany, Akhir tahun 1800-an diperkenalkan Lensometer, Focimeter, atau Vertometer. Alat ini mengubah cara orang dalam menetralkan lensa. Lensometer pada dasarnya adalah sebuah sistem optik teleskopik fokus optik lensa dengan target dapat diputar diterangi oleh sumber cahaya untuk mengukur panjang fokus lensa dan mengubahnya menjadi dioptri pada garis bilangan melingkar disebut Power Drum. Namun ini bukan satu-satunya fungsi alat ini. Lensometer juga digunakan untuk Mencari dan menandai Optical Center pada lensa, dan mencari letak sumbu axis lensa Sphero dan ” spotting ” atau ” menandai ” Referensi Titik Prism , atau PRP sebelumnya disebut Mayor referensi point, atau MRP , yang merupakan titik di mana jumlah prisma yang diresepkan adalah sama dengan jumlah prisma yang lensa power lensa addisi kacamata , trifocals dan progresif atau menemukan bidang aberasi lensa. Deskripsi dan contoh dari apa yang Anda lihat dalam sebuah lensometer Reticle merupakan display panduan yang menampilkan beberapa lingkaran, terlihat ketika melihat melalui eyepiece. Hal ini memungkinkan Anda untuk menempatkan pusat optik lensa dalam posisi yang benar, memungkinkan perpindahan pusat optik untuk mengisi resep yang memerlukan prisma, dan dapat digunakan untuk memeriksa posisi axis lensa sphero silinder untuk verifikasi. Posisi rotasi reticle dapat dipindahkan dengan memutar roda Pusat reticle adalah lingkaran kecil. Lingkaran memiliki garis yang membagi lingkaran tersebut dalam empat bidang sempurna. Anda menggunakan garis dan lingkaran pusat untuk memastikan bahwa Anda menempatkan pusat optik lensa dengan benar diposisinya pada lensometer untuk memverifikasi hasil. Ketika titik di mana garis spheris dan garis silinder saling silang secara sempurna dan berpusat di dalam lingkaran, lensa bisa dikatakan telah dalam target. Pusat dari target adalah bila garis spheris dan garis silinder bersilang. Ini jika resep kacamata tidak membutuhkan prisma. Cara penggunaan lenso meter pengukuran lensa single vision Setel roda daya ke nolAtur kompensator prisma ke nol Fokus lensa mata. Putar eyepiece berlawanan arah jarum jam sampai reticle kabur. Putar eyepiece searah jarum jam sampai reticlenya bening agar tidak over minus reticlenya Periksa kalibrasi daya. Putar roda daya ke plus dan perlahan-lahan kurangi daya hingga target lensameter fokus tajam JANGAN goyangkan roda bolak-balik untuk menemukan fokus terbaik. Roda daya harus membaca nol jika instrumen dalam kalibrasi yang tepat. Jika power wheel tidak menunjukkan angka nol, fokuskan kembali eyepiece dan periksa kembali kalibrasinya. Jika power wheel masih tidak terbaca nol, kesalahan harus dikompensasikan untuk semua pengukuran selanjutnya yang dilakukan dengan lensometer. Ukur kekuatan titik belakang lensa dalam bentuk silinder minus – Selalu mulai dengan lensa yang tepat! Dimulai dengan lensa kanan kacamata, tempatkan permukaan belakang lensa pada penghenti lensa pelipis mengarah menjauh dari Anda. Lensa harus rata dengan Stop. Pusatkan lensa kira-kira pada Stop. Turunkan penahan lensa secara perlahan ke permukaan depan lensa. Jika Anda perlu memindahkan lensa, selalu angkat dudukan lensa sedikit dari lensa agar permukaan depan lensa tidak roda daya ke plus dan turunkan daya secara perlahan hingga target mulai bersih. Jika target tidak berada di tengah reticle, gerakkan lensa pada penghenti lensa hingga posisi itu. Jika kedua set garis target fokus pada saat yang sama, lensanya adalah bola. Catat kekuatan lensa hingga 1/8 D 0,12D terdekat Contoh OD ‐2,12 DS. Jika kedua rangkaian garis target tidak dapat difokuskan pada saat yang sama dan/atau garis tampak putus-putus, lensanya adalah silinder sfero. Untuk menentukan kekuatan lensa, bola dan garis silinder harus difokuskan secara terpisah. Putar roda daya menjadi plus. Turunkan daya secara perlahan dan putar roda sumbu hingga satu set garis tidak terputus dan dalam fokus yang tajam. Untuk membaca lensa dalam bentuk silinder minus, buat garis bola fokus terlebih dahulu yaitu, yang lebih positif dari kedua pembacaan. Jika garis silinder menjadi fokus terlebih dahulu, putar roda sumbu 90 derajat – ini akan mengubah set garis yang tepat menjadi garis bola. Kekuatan di mana garis bola fokus pertama adalah kekuatan bola lensa. Catat pengukuran ini. Lanjutkan fokus ke dalam atau ke arah minus hingga garis silinder terfokus. Roda sumbu seharusnya tidak perlu dipindahkan. Garis silinder harus fokus pada pembacaan daya minus lebih banyak daripada garis bola. Misalkan mereka tidak mengubah sumbu 90 derajat dan kembali ke langkah 6 1. Perhatikan pembacaan daya ini. Lensa dikurangi daya silinder adalah selisih antara ini membaca dan membaca kekuatan bola. Catat hasil akhir Anda. Contoh –3,00 – 1,50 x 175. Ulangi pengukuran daya titik belakang untuk lensa kiri. Catatan Saat menggunakan lensometer lensa spheris silinder, harus perhatikan meridiannya vertical/horizontal Hal yang perlu diingat Pertama kerjakan lensa kacamata dalam posisi yang benar dalam target reticle atau target layar sebelum membaca layar target pada reticle atau pada display sebelum membaca kacamata tetap samarata ketika Anda beralih di antara lensa kanan dan kiriBaca lensa dengan jenis yang tepat single vision, multifokal, progresif Baca resep langsung dari garis dalam display dari lensometer setiap produsen berbeda roda power juga dapat bervariasi tergantung model. Konsultasikan panduan pada penjual lensometer tentang lensometer power untuk kacamata bifocal atau lensa astigmat membutuhkan langkah-langkah tersendiri dibanding mengukur kacamata petunjuk produsen Anda untuk rincian ini Gambaran umum lensometer Eyepeace berperan penting dalam akurasi pembacaan Anda. Penting eyepeace difokuskan pada mata individu masing-masing Krom knurled digunakan untuk memutar reticle ke arah basis Kompensasi Perangkat Prisma digunakan untuk membaca prisma jumlah lebih dari lima dioptri. Pemegang Lensa digunakan untuk memegang lensa di tempat. Marking Device Control digunakan menitikkan spoting Optical Center atau Prism Reference Point PRP .Gimbal pemegang lensa yang memegang lensa pada Pad tempat tinta untuk Tabel Lever digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat ketinggian Tabel tempat meletakkan frame kacamata ketika menetralisir Drum roda putar dengan nomor bacaan skala antara 20 dan -20 Lever digunakan untuk meningkatkan atau menekan posisi instrumen untuk tinggi atau rendah sesuai postur Axis Scale digunakan untuk menentukan axis prismaPrism Kompensasi Device digunakan untuk memverifikasi atau tata letak dalam jumlah besar Diopter Listrik Skala menampilkan jumlah prisma .Tombol On- off Power Stop bukaan tempat meletakkan Axis Wheel digunakan untuk mengarahkan atau menetralisir axis Lever digunakan untuk memasang atau menghapus filter akses Cover menyediakan akses untuk mengubah bohlam lensometer. Catatan Semua penggunaan lensometer manual dan otomatis akan memakan waktu dan latihan untuk menjadi mahir. Post navigation
Salah satu langkah penting yang perlu dijalankan ketika pertama kali anda mendapat kamera digital adalah menghabiskan beberapa waktu untuk mengaturnya dan menyesuaikannya menurut kebutuhan individu masing-masing. Untuk fotografi malam, tidak ada bedanya. Kamera harus disempurnakan supaya memaksimalkan kesempatan sukses anda, dan di artikel ini saya akan memberikan beberapa opsi pengaturan terutama yang bertujuan memenuhi potensi fotografer malam hari. Dilengkapi dengan pengetahuan, anda dapat melompat langsung ke penyesuaian beberapa pengaturan yang ada pada kamera anda. Hal ini akan menyimpan waktu anda, meminimalkan kesempatan membuat kekeliruan dan membantu melancarkan alur kerja anda. Atur dan Lupakan Jika anda sebelumnya memiliki kamera digital, anda seharusnya familiar dengan antarmukanya dan sistem menu yang digunakan untuk mengontrol keajaiban teknologi modern ini. Jika tidak, anda harus menghabiskan waktu membaca manual agar membiasakan diri sendiri dengan beberapa jargon, kaidah dan konsep yang digunakan saat menjalankan antarmuka pengguna grafis dan kontrol hardware kamera. Sistem menu di SLR digital modern bisa menjadi sangat menakutkan dengan bermacam-macam opsi untuk setiap parameter yang dapat dipahami. Jangan cemas, selama kemungkinan anda tidak menggunakan 90% opsi-opsi ini dan bagaimanapun juga harus dibiarkan pada pengaturan default. Biarkan Menjadi Simpel Membiarkan segalanya menjadi simpel harus menjadi mantra anda! Langkah awal dalam mengatur kamera digital saat pertama kalinya anda menyalakannya adalah memasukkan tanggal, waktu dan lokai yang tepat. Informasi ini, bersamaan dengan banyak parameter kamera lainnya, tersimpan ke dalam metadata EXIF file kamera digital anda. Maka ini menjadi sangat penting memastikan informasi ini akurat dan dimasukkan dengan benar untuk mengelola semua foto berada di arsip anda. Setelah foto anda telah ditransfer dari kamera ke sistem komputer anda, metadata ini dapat membantu anda menamai gambar-gambar anda. Saya memasukkan model kamera, tanggal, dan jenis file orisinil di atribut penamaan file saya. Karena saya menaruh tahun terlebih dahulu, kedua bulan dan ketiga hari, semua file akan terdisplay dengan urutan kronologis. Hanya dengan melihat nama file, saya bisa dengan cepat mengetahui dengan kamera mana foto tersebut diambil, saat foto diambil, dan jenis file awal foto terpotret. Saya juga menggabungkan pesan hak cipta bersamaan dengan nama saya dan alamat e-mail ke dalam data EXIF di foto-foto saya. Ini memastikan nama anda dan informasi kontak dapat diakses oleh siapa saja yang mungkin ingin membeli atau menggunakan salah satu gambar anda dan dengan jelas teridentifikasi bahwa file tersebut milik anda. Disini anda dapat melihat contoh dari beberapa informasi yang tersimpan di file kamera digital. Termasuk info eksposur, mode metering, penggunaan lensa dan data berguna harus selalu memformat kartu memori kamera anda sebelum memotret, dan saya lakukan ini setiap saat saya memulai potretan baru. Pastikan agar lakukan ini di kamera anda daripada di komputer, tablet, atau alat lainnya, karena ini akan memastikan integritas data dan membantu menghindari error saat sedang menyimpan gambar ke kartu memori. Dibutuhkan kehati-hatian pada langkah ini! Pastikan anda telah mengarsip foto atau file digital yang mungkin sudah ada di kartu, karena memformat akan menghapus semua data yang tersimpan sebelumnya yang akan hilang selamanya. Ambil Kendali Setelah anda telah menyelesaikan langkah awal ini, kini saatnya mengatur kamera untuk memotret. Anda perlu membuat beberapa konsep mengenai bagaimana anda ingin melakukannya berdasarkan pertimbangan seperti jenis subjek, alur kerja pasca produksi dan kriteria tertentu lain yang mungkin anda pikir itu penting. Untuk subjek fotografi malam hari, saya menganggap berikut ini menjadi yang paling sering digunakan dan pengaturan penting untuk dikendalikan. Mode Memotret Menu eksposur atau tombol mode pada kamera membiarkan anda mengontrol pengaturan eksposur. Mode eksposur biasanya didesain dengan huruf M, A, S, dan P yang berarti Manual, Apertur priority prioritas apertur, Shutter priority prioritas rana dan Program mode mode program. Tombol mode eksposur pada Nikon D7100 dengan jelas menunjukkan mode eksposur M, A, S, dan mengontrol eksposur dengan salah satu dari tiga cara dengan menyesuaikan apertur pada lensa anda, mengubah kecepatan rana, atau mengatur nilai ISO di dalam kamera. Setelah sebelumnya menggunakan kamera film secara manual, saya memperlakukan SLR digital saya dengan banyak cara yang sangat mirip dan biasanya menggunakan mode eksposur untuk mengontrol jumlah cahaya yang memasuki kamera. Mode eksposur manual memberi anda kontrol penuh atas ketiga parameter eksposur. Adakalanya saya juga akan menggunakan mode prioritas apertur untuk skenario fotografi malam tertentu. Hal ini berarti anda mengatur lensa ke pengaturan apertur tertentu seperti f8, dan kamera akan menyesuaikan kecepatan rana untuk anda supaya memberi eksposur yang tepat. Mode prioritas rana dan program tidak terlalu sesuai terutama dengan gaya fotografi ini, jadi saya jarang menggunakan mode-mode ini. Saya akan menjelaskan lebih detail secara manual mengontrol SLR digital di pelajaran selanjutnya, karena saya merasa ini adalah cara terbaik mengatur kamera untuk subjek fotografi malam hari. Pengaturan Kualitas Gambar Karena campuran sumber cahaya yang ada di banyak sumber fotografi malam, sebaiknya memotret dengan format raw. Hal ini memiliki beberapa manfaat… Memotret dengan format raw memberi anda kontrol terakhir atas penampilan dan rasa dari gambar anda. Saat tiba waktunya untuk mengolah foto-foto anda, file raw bisa untuk perubahan besar di pengaturan white balance dan warna. Jika anda memotret menggunakan format jpeg atau tiff, warna tersebut pada dasarnya “terpanggang” menjadi file dan format file ini jauh kurang fleksibel ketika waktunya mengolah warna. File raw juga memiliki rentang dinamis lebih daripada file jpeg dan digunakan hingga 16 bit data di setiap saluran warna merah, hijau dan biru. Kedalaman bit yang tinggi ini membiarkan kamera menangkap gambar yang lebih baik di situasi cahaya kontras yang sangat tinggi dimana perbedaan antara bayangan dan highlight menjadi ekstrim. File jpeg hanya menggunakan delapan bit daya untuk setiap saluran warna merah, hijau, dan biru, yang sama dengan rata-rata 17juta warna yang berbeda. Itu mungkin terlihat seperti banyak, tetapi bahkan dengan sejumlah ketersediaan warna ini, anda masih mendapat banding dan artefak lainnya yang memengaruhi kualitas gambar dengan kurang baik. Gambar jpeg memang memiliki keuntungan yaitu ukuran file yang lebih kecil. Ini bisa menyimpan lebih banyak gambar di kartu memori, tetapi ini dilakukan dengan menggunakan kompresi gambar yang “merugi” untuk mengurangi ukuran file. Hal ini terjadi dengan mengorbankan kualitas gambar, karena artefak kompresi bisa dilihat dengan pemeriksaan lebih dekat. Jika anda memang ingin memotret dengan format jpeg, saya sarankan anda menaruhnya dengan pengaturan kualitas tertinggi sehingga anda meminimalkan artefak kompresi yang terlihat pada foto anda. Di sisi lain, file raw bisa dipotret tanpa kompresi, yang artinya ukuran file, terutama untuk gambar yang lebih dari 24 megapiksel bisa menjadi besar. File raw juga menggunakan algoritma kompresi, membuat ukuran file lebih kecil, tetapi hal ini bisa menjadi bentuk kompresi “secara visual kurang rugi”, yang berarti anda tidak akan melihat artefak yang tampak di gambar yang tertangkap. Inilah opsi yang saya pilih untuk memotret. Ruang Warna Saya menggunakan ruang warna RBG yang merupakan opsi default. Adobe RGB secara teoritis memiliki gamut rentang warna tetapi lebih sulit dikerjakan. Tetaplah dengan ruang warna RGB dan anda tidak akan salah. Mode Metering Meter eksposur yang terpasang di kamera anda mungkin memiliki beberapa pengaturan yang berbeda untuk mengatasi jenis-jenis pencahayaan yang berbeda pula. Mode multi-zone, mode centre weighted dan mode spot metering adalah mode yang paling umum. Saya biasanya menggunakan mode metering multi-zone karena keakuratannya untuk sebagian besar situasi fotografi malam hari yang memungkinkan anda mengalami darmawisata fotografi di malam hari. White Balance Jika anda memotret dengan format raw, pengaturan white balance tidak menjadi masalah karena data sensor raw memberi manipulasi yang luas colour balance di software setelah foto terjepret. Untuk pemandangan kota saya biasanya memotret foto raw dengan pengaturan white balance tungsten atau neon. Jika anda tidak yakin mengenai cara memotret pemandangan, anda bisa selalu menggunakan pengaturan auto white balance dan tarikan warna pada pasca pengolahan untuk rasanya. Jika anda memutuskan memotret dengan jpeg atau tiff, anda perlu mengatur secara akurat white balance saat anda memotret. Itulah mengapa saya tidak merekomendasika memotret dengan jenis file ini, karena file ini sering tercampur dengan sumber cahaya yang berbeda-beda pada fotografi malam hari, yang bisa membuat pengaturan white balance menjadi tantangan tersendiri. Mode Fokus Pengaturan ini bergantung pada apakah anda menggunakan lensa manual fokus atau auto fokus. jika anda menggunakan lensa auto fokus, sebaiknya gunakan mode single auto fokus dari pada mode auto fokus beruntun. Mode auto fokus beruntun secara konstan mempertahankan fokus yang mana lebih berguna dengan subjek yang bergerak seperti yang ada di olahraga balap. Ini juga menghabiskan baterai lebih cepat dan mungkin terus mencoba fokus di kondisi redup yang umum di fotografi malam hari. Setelah sistem auto fokus mengunci fokus pada subjek, anda harus menggantinya ke mode fokus manual sehingga lensa tidak berlanjut memburu atau menyesuaikan fokus lagi saat anda menekan tombol rana. Tombol MF-AF di Nikon D700 diatur ke mode auto fokus beruntun – yang mungkin anda tidak ingin menggunakannya untuk fotografi malam hari!Kamera Nikon saya bisa mengatur aktivasi mode auto fokus dengan tombol yang dari tombol rana. Ini sangat berguna karena artinya setelah anda mendapat fokus, anda tidak harus menggantinya ke mode fokus manual, sementara sistem tidak akan mencoba memfokus ulang saat anda menekan tombol rana. Dengan lensa fokus manual, anda tidak punya pilihan selain mengatur kamera ke mode fokus manual. Dalam banyak situasi fotografi malam seperti foto wide-angle pemandangan kota, saya biasa mengatur lensa ke fokus infinity dan membiarkannya. Jika tidak ada subjek berada dekat dengan kamera, seharusnya cukup ruang tajam memiliki segalanya di dalam frame fokus. Jika anda mempunyai subjek di dekat kamera anda dan ingin memaksimalkan ruang tajam untuk apertur pilihan anda, anda bisa gunakan tanda hiperfokal yang ada pada banyak lensa fokus manual. Lihat artikel saya lensa fokus manual versus lensa auto fokus untuk informasi lebih lanjut pada subjek ini. Lensa Non-CPU Jika anda menggunakan lensa fokus manual yang tidak memiliki chip data, sebaiknya memrogram panjang fokal dan detail apertur maksimum di kamera jika opsi ini ada. Kamera Nikon saya mempunyai kemampuan ini, dan saya bisa memrogram hingga 10 lensa non-CPU yang berbeda-beda ke kamera saya dengan cara ini. Saya telah menentukan salah satu tombol fungsi yang bisa disesuaikan pada badan kamera saya agar dengan cepat mengubah informasi ini melalui perintah dial saat saya menukar lensa. Di saat anda secara manual menambah informasi lensa ke kamera, kamera menyimpan panjang focal dan informasi apertur ke data EXIF – yang dalam hal ini untuk lensa tetap Nikkor AIS 135mm Ini sangat berguna jika anda ingin meninjau informasinya kemudian dan juga membiarkan anda menggunakan mode metering yang lebih canggih dan kemampuan Gambar Karena anda akan memotret subjek fotografi malam sebagian besar dari tripod atau platform kamera yang stabil, anda harus mematikan opsi stabilisasi gambat. Tergantung pada sistem kamera mana yang anda sedang pakai, hal ini mungkin menyala pada lensa atau menu item di kamera itu sendiri. Menyalakan stabilisasi gambar saat kamera berada di tripod sebenarnya dapat menurunkan kualitas gambar. Pengaturan ISO Anda ingin mengatur nilai ISO secara manual ke pengaturan serendah mungkin dan menghindari penggunaan ISO auto. Dengan memilih pengaturan dasar ISO kamera anda, yang biasanya sekitar ISO 100, anda akan membiarkan noise di gambar anda menjadi minimum. Hal ini tidak selalu mungkin, dan di beberapa situasi anda mungkin perlu menaikkan nilai ISO. Pengaturan Pengurangan Noise Umumnya ada dua jenis pengaturan pengurangan noise yang tersedia di kamera pengurangan noise ISO tinggi dan pengurangan noise long exposure. Pengurangan noise ISO tinggi hanya diperlukan untuk subjek tertentu seperti astrofotografi. Biasanya ini digunakan untuk nilai ISO di atas 1600. Saya memakai pengaturan “normal” untuk mengurangi noise dan tampaknya bekerja dengan sangat baik di sebagian besar situasi yang tanpa terlalu banyak hilangnya detail di gambar. Seperti yang saya sebutkan sebelmunya, lebih baik anda mencoba memakai pengaturan ISO rendah di sebagian besar situasi, jadi anda tidak perlu memakai opsi ini kecuali di keadaan khusus. Pengurangan noise long exposure digunakan di atas durasi satu detik. Ini membantu mengurangi noise dari sensor yang terlalu panas selama long exposure dan dapat menghilangkan hot atau dead piksel. Pengurangan noise long exposure juga menggandakan lamanya waktu yang kamera butuhkan mengolah dan menyimpan gambar seperti melakukan eksposur “dark frame”. Artinya baterai anda hanya akan bertahan setengah lamanya. Kedua jenis pengurangan noise ini bisa dilakukan pada file di software, jadi anda dapat membiarkan opsi ini jika anda cenderung mengurangi noise di langkah selanjutnya. Menu Custom Kebanyakan kamera bisa menambah item menu yang paling sering digunakan ke menu custom. Hal ini merupakan fitur yang berguna sekali dan membantu anda mengakses cepat ke pengaturan yang anda ubah di basis reguler. Disini anda dapat melihat beberapa item yang disering digunakan yang saya telah simpan di menu custom kamera Display LCD Display LCD adalah alat yang sangat penting untuk memeriksa fokus kritis dan integritas, dan mendapat eksposur yang tepat. Karena fotografi malam dipotret di tempat yang redup, displaynya mudah dibaca jadi anda tidak harus menyesuaikan kecerahan supaya terimbangi dengan cahaya matahari langsung. Jadi saya sering membiarkannya saja seperti itu. Setelah anda memotret, anda harus menggunakan layar untuk memperbesar subjek untuk melihat apakah segalanya terfokus dengan tepat. Kemampuan memeriksa potret anda dengan cepat adalah salah satu keuntungan besar kamera digital. Hal ini juga berguna sekali dalam pemeriksaan eksposur yang tepat. Kamera modern biasanya memiliki display histogram tersedia sehingga anda bisa memeriksa apakah fotonya terlalu terang atau terlalu gelap. Saya selalu memakai display histogram memeriksa eksposur saya, dan saya akan menjelaskan lebih banyak detailnya mengenai cara menggunakan fitur ini di tutorial mendatang. Bracketing Eksposur Opsi ini memberi anda mengambil beberapa gambar dengan penggantian cepat dengan rentang eksposur yang berbeda-beda. Hal ini tidak hanya memberi anda opsi pemilihan gambar dengan eksposur terbaik, tetapi juga bisa menyatukan file yang terpisah menjadi satu gambar rentang dinamis tinggi menggunakan software. Saya biasanya memakai pengaturan bracket lebih gelap -2 stop, lebih gelap -1 stop, eksposur tepat, lebih terang +1 stop dan +2 stop lebih terang untuk total lima gambar bracket dengan empat stop ruang gerak eksposur. Saat melakukan eksposur bracket, anda harus mengatur kamera ke mode memotret beruntun dan menahan tombol rana atau pemicu remote sehingga menjadi rangkaian gambar yang cepat. Virtual Horizon Fungsi ini dapat meningkatkan level garis horizon anda. Ini menjadi berguna sekali di situasi rendah cahaya dimana anda tidak mendapat pemandangan yang cerah horizon, dan juga membantu memastikan bawa garis vertikal seperti yang ada pada bangunannya lurus. Pengaturan Rana Sebagian besar foto-foto malam hari memakai kecepatan rana antara satu dan sepuluh detik, dan sebagian besar kamera bisa mengatur kecepatan rana hingga durasi 30 detik. Jika anda membutuhkan kecepatan rana lebih lama dari ini, anda perlu mengatur kamera ke pengaturan bulb dan memakai cable release atau remote pemicu agar menjaga rana terbuka di durasi yang lebih lama. Jika anda tidak memiliki remote pemicu atau cable release tersedia, anda dapat gunakan fungsi self-timer supaya terhindar dari menyentuh kamera selama eksposur. Kamera Nikon D7100 memakai fungsi self-timer. Jika diperlukan, saya mengaturnya untuk menggunakan jeda lima detik sebelum rana tertekan, seperti menekan tombol rana dapat menyebabkan blur gerak di foto anda jika anda tidak sengaja menyenggol Hal-hal di atas cukup baik mencakup sebagian besar pengaturan penting yang digunakan dalam fotografi malam hari. Di artikel saya selanjutnya, saya akan membahas hubungan antara kecepatan rana, ISO dan apertur. Kemudian saya akan berpindah pada penerapan teorinya ke praktek dengan mengatur kamera di mode eksposur manual untuk fotografi malam hari. Berhati-hatilah sampai nanti.