PERAWATANDAN SISTEM KERJA LIFERAFT PADA KAPAL RORO Abdul Rahman Agung Ramadhan abdul.666ra@ Abstrak Liferaft adalah salah satu jenis alat keselamatan yang ada diatas kapal. Liferaft merupakan jenis kapal alat penyelamatan yang disimpan pada suatu container dan didalam Liferaft terdapat alat- masyarakat Aplikasi e-watch Alat Kesehatan diharapkan mampu mendeteksi kewaspadaan dini berupa penanganan komplain dari pengguna di masyarakat, pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) oleh pemilik izin edar, serta Tindakan Korektif terhadap Keselamatan di Lapangan atau Field Safety Corrective Action (FSCA). Komponenkomponen Survey Peralatan Keselamatan di Kapal. By. admin leo - July 1, 2021. 0. 240. views. Share on Facebook. Tweet on Twitter. Komponen Sekoci Davits ini membutuhkan perawatan yang intensif berkaitan dengan penghilangan karat kemudian seharusnya dicat ulang untuk mempertajam warnanya. Lumasi juga komponen derek dan juga baloknya. tersediadi atas kapal baik kualitas maupun kuantitas sudah sesuai dengan kapasitas jumlah penumpang dan awak kapal yaitu 315 buah, sedangkan jumlah penumpang yang perawatan alat keselamatan Life Raft atau Re-Inspec- tion Life Raft umumnya dilaksanakan setiap 1 tahun sekali sesuai SOLAS 1974, baik untuk SediakanDetektor Kebakaran Di Kapal Aktif 24 Jam. Perawatan alat proteksi sangat penting agar tidak terjadi kerusakan. Terutama dari pengecekan sistem apakah masih berfungsi maksimal dalam keadaan tidak terpakai. keselamatan seluruh penumpang termasuk awak kapal wajib diutamakan oleh pemilik kapal maupun pihak perusahaan. Kondisipada item no. 2 tersebut diatas adalah yang paling banyak dilakukan di lapangan/di kapal, dengan banyak pertimbangan bahwa Perusahaan tidak menghendaki antara lain: Biaya perawatan dan perbaikan yang besar. Kecepatan kapal yang maksimum. Perawatan dan perbaikan sesuai Running Hours. Pengawasan perusahaan dan Class yang ketat. PanduanMeningkatkan Keamanan di Atas Kapal. Sebuah kapal di pelabuhan dan kapal dilaut hampir sama beresiko dengan ancaman bajak laut. Beberapa langkah sudah diambil untuk untuk meningkatkan keamanan kapal baik dipelabuhan ataupun di laut. Hanya melalui struktur terorganisir dan kooperatif antara port (Port Facility Security Officer-PFSO) dan BapakMenteri Perhubungan selalu mengingatkan kami untuk betul-betul menjaga aspek keselamayan pelayaran," kata Sugeng usai inspeksi mendadak (sidak) Kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (23/2/2016).Menurutnya, alat-alat keselamatan di kapal harus sesuai dengan jumah penumpang kapal dan anak buah kapal (ABK). persyaratankeselamatan kapal yang disesuaikan dengan jumlah crew. Peralatan keselamatan meliputi : Lifebuoy, Liferaft, Lifejacket, alat pemadam kebakaran, tanda bahaya dengan signal atau radio, dan lain-lain. 8) Perencanaan Perlengkapan Berlabuh dan Bertambat Peralatan dan perlengkapannya meliputi: a) Jangkar dan Rantai Jangkar, Rantai Jangkar PentingnyaPerawatan Tali Di Atas Kapal Guna Meningkatkan Keselamatan Kapal Pada Saat Sandar, yang di bimbing oleh Bapak Tri Cahyadi dan Ibu Siti Fatimah. Tali Tambat merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyandarkan kapal yang termasuk dalam sistem dan perlengkapan kapal. qIZ79j. Alat keselamatan adalah salah satu hal paling krusial yang harus mendapatkan perhatian dan alat-alat ini wajib dimiliki oleh semua kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis dan menggambarkan pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan di KM. Camara Nusantara 2 ini menunjukkan bahwa para crew kapal melaksanakan pemeliharaan alat – alat keselamatan dengan baik dan sesuai standar SOLAS Safety of Life at Sea. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel has not been able to resolve any references for this publication. Perawatan Alat Keselamatan Kapal SOLAS menyatakan bahwa sebelum kapal meninggalkan dermaga dan pada tiap saat ketika berlayar,semua peralatan keselamatan kapal harus dapat bekerja dan siap digunakan sewaktu-waktu. Untuk itu, SOLAS juga mengatur jadwal minimal untuk perawatan alat keselamatan kapal, dengan ketentuan sebagai berikut Dewi-dewi yang digunakan perlu diinspeksi secara periodik dengan perhatian khusus untuk area yang sering bergesekan, dan diperbaharui sebutuhnya sekurangnya tiap lima tahun atau ketika rusak. Suku cadang dan peralatan untuk perbaikan alat kapal perlu disediakan untuk peralatan keselamatan kapal dan komponen-komponenny dan perlu diganti secara periodik. Beberapa inspeksi dilakukan per minggu dan laporan inspeksi tersebut perlu dicatat. Inspeksi per minggu yang perlu dilakukan o Pemeriksaan secara inspeksi terhadap semua perahu darurat sekoci, rakit, perahu penyelamat dan alat untuk menurunkannya, untuk memastikan bahwa semua siap digunakan. Inspeksi tersebut termasuk kondisi pengait, sambungan kait tersebut pada perahu/sekoci, dan lain-lain. o Semua mesin pada perahu-perahu keselamatan dijalankan selama 3 menit atau lebih. Pada saat memanaskan mesin ini perlu diperiksa apakah mesin bekerja dengan semestinya. Beberapa mesin tidak dapat menyala hingga 3 menit bila tidak terendam air. Dalam kondisi tersebut, air perlu disediakan untuk menguji mesin. o Semua sekoci perlu dilepas dari posisinya di kapal untuk memungkinkan pemeriksaan menyeluruh o Sistem alarm emergensi umum perlu diperiksa. Pemeriksaan bulanan meliputi o Semua sekoci/perahu penyelamat perlu dilepas dari posisi penyimpanannya di kapal bila kondisi cuaca dan laut memungkinkan o Inspeksi peralatan penyalamat, termasuk sekoci, dilakukan bulanan menggunakan checklist yang disediakan oleh SOLAS. Semua rakit penolong kembung, jaket penolong, dan sistem evakuasi diservis periodik tidak lebih dari 12 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Semua sistem evakuasi perlu dijalankan secara periodik sesuai kesepakatan Unit peluncur hidrostatik perlu diservis sekurang-kurangnya tiap 12 bulan, atau bila interval tersebut tidak praktis, tiap 17 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Perawatan alat keselamatan kapal sangat perawatan alat keselamatan kapal Baca juga Lampu Navigasi Kapal Laut dan Fungsinya penting untuk mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan. Anda butuh distributor alat kapal? VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. Lebih dari satu abad silam, tenggelamnya kapal Titanic memancing perhatian dunia. Selain besarnya jumlah korban jiwa yang timbul, tragedi tersebut juga memunculkan pertanyaan seputar standar keselamatan di atas kapal. Namun tahukah kalian, Mates? dari musibah itu juga, muncullah peraturan yang disebut Safety of Life at Sea SOLAS. SOLAS dibentuk berdasarkan hasil pertemuan perwakilan dari 13 negara yang hadir pada tahun 1914, atau dua tahun setelah peristiwa tenggelamnya Titanic. Hingga kini, SOLAS terus mengalami banyak tunjangan untuk meningkatkan keselamatan penumpang kapal; paling baru dengan amandemen SOLAS, telah dirinci peraturan mengenai alat-alat keselamatan di atas kapal seperti Life Saving Appliances LSA atau perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances FFA atau peralatan pemadam kebakaran. Sebagai contoh, dalam aturan SOLAS II-2/ dan III/ masing-masing dijelaskan mengenai standar kondisi alat-alat pemadam kebakaran serta alat-alat penyelamat jiwa. Adapun, dalam kesempatan kali ini akan disebutkan alat-alat keselamatan apa saja yang ada di atas kapal. Penjelasan lengkap dari tiap peralatan akan dibahas satu-persatu pada konten-konten berikutnya. Pada kategori LSA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal meliputi1. Radio Dua ArahRadio yang digunakan saat keadaan darurat. Biasanya berbahan anti api dan berjumlah tiga buah sebagai jumlah standar di suatu kapal. Ketiga radio ini biasanya digunakan oleh master sebagai ketua operasi, CO sebagai kepala penyelamatan dan CE selaku kepala engine SARTSource ketika kapal yang membutuhkan bantuan mudah dicari oleh kapal lain di sekitar. Misalkan, ketika kita ada di posisi yang tidak diketahui saat sudah turun dari kapal dan menaiki lifeboat, maka kita dapat mengaktifkan SART supaya kapal lain dapat mengetahui posisi Rocket Parachute SignalUntuk memberikan sinyal kepada kapal lain bahwa kapal kita membutuhkan bantuan. Biasanya digunakan ketika semua awak sudah turun dari kapal dan menaiki survival raft atau Lifejacket Pelampung yang digunakan ketika berada dalam situasi berbahaya. Setiap crew memiliki life jacket-nya masing-masing supaya bisa segera digunakan saat harus meninggalkan Immersion SuitSource untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah hipotermia ketika crew kapal diharuskan terjun ke laut yang dingin. Biasanya digunakan ketika crew tidak sempat menurunkan lifeboat dan hanya dapat bergantung pada liferaft. 6. Lifebuoy Source membantu orang yang jatuh ke air dan memastikannya dapat tetap terapung. Misalkan terjadi man overboard atau situasi di mana anggota awak kapal jatuh di laut dari kapal, sesegera mungkin lemparkan lifebuoy ke tempat yang dapat dijangkau oleh Muster ListSource tugas tugas seluruh awak kapal ketika terjadi masalah di atas kapal. Jadi, ketika kapal berada dalam masalah tertentu, tiap crew sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk menghadapi situasi Lifeboat Source yang berfungsi menyelamatkan crew ketika kapal harus ditinggalkan karena masalah. 9. Rescue Boat Source untuk menyelamatkan orang yang terjatuh ke laut. Jika sebelumnya sudah dijelaskan bahwa lifebuoy harus segera dilemparkan supaya orang tersebut dapat tetap mengapung, rescue boat berfungsi untuk menjemput orang yang sedang berpegangan pada lifebuoy Liferaft Source harus meninggalkan kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan lifeboat, seluruh awak kapal dapat menggunakan liferaft Line Throwing Appliances Source berbentuk tali yang digunakan sebagai penghubung antara yang ditolong dengan penolong. Alat ini ditembakkan untuk mencapai orang yang akan kita tolong agar mudah mendekati pada FFA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal termasuk1. Fire Retardant BulkheadSource Untuk mencegah penyebaran api ke ruangan lain ketika terjadi kebakaran. 2. Fire Doors Source anti api. Biasanya berkesinambungan dengan Fire Retardant bulkhead. Jadi, ketika terjadi kebakar dalam suatu ruang, orang yang berada di dalam ruangan masih bisa keluar melalui pintu tersebut. Dan ketika pintu tertutup, api tidak akan keluar dari ruangan memotong jalur oksigen ketika terjadi kebakaran. Misal di dapur kapal terjadi kebakaran, segeralah tutup alat ini untuk memotong jalur masuknya oksigen dari luar kapal ke dalam Fire PumpsSource yang digunakan untuk memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran dalam skala menengah, dan semua alat penunjang seperti hidran dan selang dalam kondisi siap pakai, segera nyalakan pompa ini untuk memompa air supaya dapat digunakan oleh alat-alat penunjang Fire Main Piping dan ValvesSource pipa yang menghubungkan pompa dan hidran. Jalur ini digunakan untuk memadamkan api, sehingga kita tahu mana hidran yang harus dibuka dan mana yang Fire Hose dan NozzleSource yang digunakan ketika memadamkan api. Digunakan untuk menyemprotkan air yang telah Fire HydrantSource kontrol suplai air ketika memadamkan api menggunakan fire pump. Sederhananya, alat ini digunakan untuk mengatur besar tekanan yang harus dikeluarkan dari Portable fire ExtingusherSource pemadam api versi portable yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan. Biasanya digunakan untuk api yang tidak terlalu besar, namun lebih difungsikan penggunaannya berdasarkan sumber api. Jenis yang digunakan pun juga tergantung dari sumber api. Misalkan, bila kompor di dapur terbuka, maka gunakanlah foam Fixed Fire ExtinguisherSource memadamkan api berskala besar atau yang sudah mulai sulit dikendalikan. Biasanya hanya ada untuk kamar mesin dan ruang muatan. 10. Inert Gas SystemSource ada pada kapal tanker. Digunakan untuk menjaga agar muatan tidak terbakar, dengan cara memunculkan alarm peringatan bila kadar gas terlalu Fire Detector dan AlarmSource mendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran. Misal bila tiba-tiba ada api yang timbul, maka detector akan membunyikan alarm untuk memberitahukan seluruh crew bahwa ada kebakaran di tempat Remote Shut and Stop SystemSource untuk memberhentikan suplai bahan bakar ke mesin ketika terjadi kebakaran. Jadi ketika terjadi kebakaran, khususnya di ruang kamar mesin, maka CE mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh suplai bahan bakar ke seluruh permesinan kapal. 13. EEBDSource untuk menyelamatkan orang yang terjebak dalam ruangan yang kadar oksigennya terbatas. Misal terjadi kebakaran di kamar mesin yang menimbulkan asap, maka alat ini digunakan untuk keluar dari kamar Fireman’s OutfitSource yang digunakan saat memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran diatas kapal, maka orang yang telah ditunjuk oleh musterlist untuk menjadi fire fighter akan menggunakan pakaian ini sembari menjalankan International Shore ConnectionSource kapal sandar dan terjadi kebakaran, alat ini digunakan untuk mengkoneksikan air dari darat ke sistem kapal. Pemahamnya, setiap region memiliki bentuk connection yang berbeda, dan alat inilah yang digunakan sebagai standar untuk menghubungkan selang atau hidran darat ke Means of EscapeSource evakuasi teraman yang digunakan ketika terjadi masalah genting pada kapal. Misalkan kebakaran dari kamar mesin, maka segeralah keluar sambil menggunakan EEBD melalui jalur tanggung jawab seorang mualim 3 untuk melakukan perawatan serta pengecekan kondisi pada alat-alat tersebut. Namun, bagaimana cara merawat alat alat ini? dan standar apa yang digunakan? Untuk perawatan dan standar yang digunakan untuk LSA sudah diatur pada SOLAS III. Sedangkan, untuk perawatan FFA sudah diatur pada SOLAS II-2 di mana pada kedua aturan tersebut dikatakan bahwa LSA dan FFA harus dalam kondisi siap pakai dalam situasi Mates? Dengan disebutkannya alat-alat di atas, semoga kalian mendapat gambaran peralatan yang masuk ke dalam kategori LSA dan FFA. Bila kalian masih bingung, jangan ragu untuk bertanya melalui fitur Live Chat atau dengan berkomentar di bawah, ya!Artikel Lainnya